
Artroplasti · Ortopedi
Dato' Dr. Abdul Wahab Abdul Ghani adalah seorang Ahli Bedah Ortopedi dan Penggantian Sendi terkemuka dengan pengalaman lebih dari 34 tahun, yang terkenal karena keahliannya dalam bedah rekonstruktif kompleks, khususnya Pollicization untuk rekonstruksi ibu jari. Beliau unggul dalam Penggantian Pinggul Revisi, Penggantian Pinggul Minimal Invasif, Rekonstruksi ACL, Operasi Penggantian Lutut, dan prosedur Artroskopi. Kontribusinya yang signifikan terhadap pendidikan kedokteran dan kepemimpinan, termasuk peran sebagai Wakil Dekan dan Kepala Ortopedi, menggarisbawahi komitmennya untuk memajukan perawatan ortopedi di Malaysia.
Alatheear Alatheear
November 3, 2025 at 6:52 AM
Prosedur manajemen nyeri pertama saya dilakukan oleh Dato Dr Abd Wahab Ghani pada tahun 2019. Saya merasakan perbaikan yang baik pada nyeri punggung saya sejak saat itu, saya datang ke KPJ setiap tahun untuk menjalani prosedur manajemen nyeri. Mengapa saya memutuskan untuk melakukan prosedur ini di KPJ bukan di rumah sakit lain atau negara lain karena banyak alasan: . Perawatan yang sangat baik . Pelayanan kesehatan yang baik . Tempat yang baik untuk rawat inap . Staf yang sangat ramah . Sangat ramah mereka yang berada di departemen Hubungan Masyarakat yang menangani pasien non-Malaysia. Saya sudah merekomendasikannya kepada keluarga dan teman-teman saya dan siapa pun yang bertanya kepada saya tentang perawatan manajemen nyeri karena saya sudah lama memiliki masalah ini. Terima kasih kepada semua orang di KPJ Ampang Puteri Specialist Hospital. Semoga Allah memberkati Anda semua.
Bunga M
November 3, 2025 at 6:52 AM
Sebenarnya tidak pantas mendapatkan bintang sama sekali dan KPJ mungkin tidak terpengaruh oleh ulasan ini tetapi saya tidak peduli, saya tetap ingin menulis pengalaman buruk saya dengan KPJ. Akhir Desember tahun lalu saudara saya pergi ke KPJ Ampang untuk mendapatkan perawatan dini atas cederanya. Setelah tes MRI dan semuanya, dokter mengonfirmasi bahwa cedera itu adalah ACL dan perlu operasi. Keluarga saya memutuskan untuk AOR (Ask Out of Responsibility) dan melanjutkan perawatan di rumah sakit pemerintah karena kami sadar bahwa biaya operasi ACL cukup tinggi dan asuransi yang disediakan oleh universitas tidak cukup untuk menutupi semua biaya. Tapi, kami diberi jaminan oleh Dr. Sheriman bahwa biayanya tidak akan melebihi 20 ribu. Kedengarannya agak mustahil, bukan? Bahkan perawat di bangsal itu pun bertanya kembali kepada Dr. Sheriman apakah benar lebih dari 20 ribu, jika lebih bagaimana dan dokter itu berkata tidak apa-apa dia yang menanggung. Benar-benar seperti bulan dan bintang. Jadi kami melanjutkan dengan operasi itu dan keesokan harinya bagian penagihan menelepon memberitahu tagihan sedang berjalan dan sudah mencapai 27 ribu dan meminta kami menyiapkan sekitar 10 ribu karena asuransi yang disediakan universitas hanya sampai 20 ribu saja. Jadi sekali lagi kami meminta AOR terus karena kami tahu keuangan kami dan memang kami bukan dari kalangan yang mampu ke rumah sakit swasta. Dari jam 1 siang sampai jam 5 sore lebih baru dokter muncul. Setelah diperiksa DATO' Dr. Abdul Wahab Abdul Ghani memberitahu sudah boleh pulang dan ingin memeriksa kembali tagihan mengapa biayanya bisa lebih dari 20 ribu. Lupa menyebutkan sempat ya DATO' Dr. Abdul Wahab Abdul Ghani "bercanda" dengan kami yang dia katakan tanah tidak ada untuk dijual untuk menyelesaikan tagihan itu. Bercanda katanya. Dan dia juga menyebutkan, orang kampung lah biasa ada banyak tanah. lagi-lagi hanya bercanda! Lalu harus menunggu lagi. Jam 8 malam lebih perawat datang dan menginformasikan sudah boleh pulang dan tidak perlu membayar dulu. Nanti baru dibicarakan kembali soal pembayaran. Sampai di bagian pembayaran, di sana diminta menyelesaikan semua tagihan jika ingin pulang. Sekali lagi saya harus mengulang semuanya. Setelah menelepon sana sini, lalu mereka berkata, harus bayar 5 ribu dulu sebagai deposit dan mengambil salinan KTP saya sebagai penjamin. Di situ juga saya tanya bagaimana dengan sisanya, dan mereka berkata yang itu nanti bisa dibicarakan kembali dengan Dato', bisa buat janji temu lagi bertemu Dato' untuk membahas soal pembayaran itu atau menelepon layanan pelanggan. Jadi bayar dulu ya 5 ribu itu. Seminggu setelah itu, saat kontrol dengan Dato'. lalu Dato' menyebutkan bahwa mereka akan meninjau detail tagihan untuk memeriksa mengapa biaya melebihi 20 ribu. Pada saat itu sekali lagi kami meminta surat rujukan dengan Dato' agar kami melanjutkan perawatan di Klinik Pemerintah. Dan Dato' berkata tidak apa-apa bisa melanjutkan perawatan di sini. Tidak perlu khawatir soal pembayaran. Wah wah wah. Kedengarannya menarik ya tapi itu semua dusta! Sempat juga Dato berpesan pada kami jika ada adik atau saudara mara yang masih belajar untuk menasihati agar tidak memilih untuk jadi Dokter. Kata Dato' tidak berbaloi untuk hal-hal seperti ini. Biasa lah ramai orang dia agak spesifik tentang pembayaran. Untuk golongan biasa-biasa seperti kami memang kami spesifik tentang pembayaran dan karena itu lah juga kami meminta surat rujukan untuk melanjutkan perawatan di tempat yang memang dalam kemampuan kami dan di awal pun memang kami tidak ingin melanjutkan perawatan di KPJ ini karena kami tahu biaya perawatan ini di KPJ ini bukan dalam kemampuan kami. Untuk Dato' yang gaji sebulan mungkin bersamaan dengan setahun gaji kami ini memang lah mudah untuk berkata begitu. Seperti merendah-rendahkan kami yang kurang mampu. Kontrol berikutnya memang kami bayar saja lah biaya 67 ringgit itu meskipun kononnya sebelumnya kata jangan khawatir soal pembayaran. Pelayanan rumah sakit jangan ditanya lah. Tekan bel berkali-kali baru perawat datang. Apa yang diharapkan orang baru selesai operasi lutut. Kaki tidak bisa bergerak, tentu saja memerlukan bantuan perawat. Setelah hampir sebulan dengan diskusi sana sini jadi KPJ setuju lah untuk mengembalikan RM1804. Oke baik. Orang mungkin berkata, kalau tidak mampu kenapa mau pergi KPJ, tolong baca lagi ya, yang kami memang tidak berniat pun untuk melanjutkan perawatan di KPJ tapi diiming-imingi dengan ini dan itu. Kesimpulannya di sini memang benar-benar pengalaman terburuk.
Nur Ezettee
November 3, 2025 at 6:51 AM
Saya amat kecewa dengan pengalaman di KPJ Ampang baru-baru ini. Kami hadir dengan surat rujukan daripada klinik (untuk rujakan bahagian ortopedik -Dato’. Dr Abdul Wahab Abdul Ghani), mengharapkan pemeriksaan yang teliti dan penjelasan yang profesional daripada pakar. Namun, pemeriksaan yang dilakukan oleh doktor amat ringkas dan tidak menyeluruh. Tanpa sebarang penjelasan terperinci, kami terus dimaklumkan bahawa anak perlu ditahan wad.Sebagai ibu bapa, kami benar-benar keliru dan tertanya-tanya apakah benar tiada pilihan lain? Ujian seperti ultrasound langsung tidak ditawarkan, sedangkan itu sepatutnya boleh membantu diagnosis awal. Terasa seolah-olah keputusan dibuat terburu-buru, dan lebih mengecewakan bila ia seperti dibuat atas dasar keuntungan, memandangkan kami menggunakan insurans.Tambahan pula, caj consultation mencecah RM200 hanya untuk pemeriksaan yang sangat asas. Ia bukan jumlah yang kecil, dan pastinya kami mengharapkan layanan yang lebih telus, profesional dan berpaksikan kepentingan pesakit bukan sekadar prosedur tergesa-gesa tanpa penerangan yang memadai.Saya harap pihak hospital mengambil maklum perkara ini dan memperbaiki cara komunikasi serta proses membuat keputusan perubatan bersama pesakit dan keluarga.

Ampang, Malaysia

Ampang, Malaysia